Enaknya punya uang miliaran rupiah, mau apa saja dapat dengan mudah didapat. Mungkin seperti itulah mindset rata – rata orang pada umumnya. Namum pikir dahulu, dari mana semua uang itu berasal? Dunia pemberitaan sedang gempar – gemparnya membicarakan gayus sang “Makelar kasus” yang memiliki total kekayaan kurang lebih 3,8 M. Namun apakah dengan nominal yang menggiurkan itu, dapat membutaka hati nurani kita? Uang tersebut jika didapat dari hasil korupsi, penggelapan maupun perbuatan yang tidak baik lainnya haram bagi kita menikmatinya. Lantas jika kita adalah seorang teman gayus, apakah yang akan kita perbuat? Tutup mata terhadapt perbuatan itu, ikut ambil bagian atau kita bertindak memerangi orang – orang seperti gayus meskipun tindakan itu tak mencuat ke permukaan?
Kalau dilihat dari keuntungannya, jelas jumlah yang demikian itu memang sangat menggiurkan dan menjanjikan kemewahan hidup. Namun sadarkah itu semua hanya sementara? Dilihat dari segi ekonomi memang menguntungkan bagi kita, namun merugikan bagi bangsa. Dari segi agamapun jelas haram. Apakah kita mau anak – anak kita kelak memakan uang haram kita? Apalagi ketentraman hidup tidak akan tercapai karena setiap saat dan waktu takut kecurangan yang telah kita perbuat tercium. Mungkin secara umum, kita akan bilang, “saya tidak aan demikian”, atau “saya tidak akan ikut – ikut ajakan gayus ah”, kita dapat berkata seperti itu dengan enteng karena kita tidak dalam situasi dan kondisi yang demikian. Coba kalau kita adalah teaman gayus dan banyak rekan yang bertindak demikian, belum tentu kita dapat menolak ajakan mereka begitu saja karena sungkan atau takut diintimidasi. Terlepas dari ini, kita sebagai bangsa yang bermartabat, terlebih sebagai seorang islam, hendaknya mencegah perbuatan yang tidak benar, entah dengan kata – kata, kekuasaan kita melalui tindakan maupun himbauan nasehat kepada siapapun itu. Semoga inddonesia akan lebih baik lagi. Amin.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar